Sabtu, 27 Februari 2016

Teladan, Garam Bagi Diri Sendiri.



Markus 9:50b ‘hendaklah kamu selalu mempunyai garam dalam dirimu dan selalu hidup berdamai yang seorang dengan yang lain’
Teman-teman guru yang terkasih. Ayat ini adalah ayat yang sudah familiar kita dengar, namun kali ini diingatkan kembali pada kita untuk menjadi manusia yang sudah menggarami. Pada umumnya kita menafsirkan menjadi garam dunia adalah kita harus menggarami sesama atau pun sekitar kita lewat berkat yang dirasakan yang lain dari kita. Dan pada kesempatan ini kita mau melihat dari sudut pandang yang berbeda yaitu agar kita menjadi garam atas diri kita sendiri. Ada beberapa hal yang diingatkan kepada kita untuk menjadi garam atas diri kita sendiri.
Yang pertama Kita bisa buka di Filipi 3:17 ‘saudara-saudara, ikutilah teladanku dan perhatikanlah mereka, yang hidup sama seperti kami yang menjadi teladanmu’ ayat ini adalah surat paulus kepada jemaat di Filipi agar hidup dengan meneladani ajaran-ajaran yang benar seperti rasul paulus dan rasul-rasul lainnya. Teman-teman terkasih, the magic word yang ditekankan kepada kita adalah teladan. Pernah sekali sahabat saya mengeluh tentang keadaan tempat kerjanya, dia berkata “aku bingunglah, tidak ada yang bisa saya teladani di tempat kerja saya” demikian beliau berkata. Kini kejadian ini sudah seperti yang di surat kan rasul Paulus ke pada jemaat di Efesus akibat perbuatan-perbuatan kegelapan yang terjadi pada saat itu. Kita bisa baca di Efesus 5:15-16 ‘karena itu, perhatikanlah dengan seksama, bagaimana kamu hidup, janganlah seperti orang bebal, tetapi seperti orang arif’. Kita tidak perlu terikut arus ketika tidak ada lagi yang bisa kita teladani. Kita harus bisa menjadi seperti ikan di laut, walaupun air laut rasanya asin, namun dia tetap punya rasa tawar, rasa tawar yang dimiliki adalah rasa yang dimilikinya sendiri tanpa dipengaruhi oleh asinnya air. Ikan di laut menjadi teladan bagi teman-teman dan saya pada pagi ini. Sadis teman-teman, kita harus berguru kepada ikan. Dan  kali ini juga kita diingatkan bahwa dari segala sesuatu kita bisa belajar. Saya teringat dengan lagu yang biasa kami nyanyikan ketika mahasiswa yang baitnya berkata, semua orang itu guru, alam raya sekolahku. Tidak ada yang bisa diteladani bukan jadi masalah. Surat paulus ke jemaat Filipi mengingatkan kita pada kitab Filippi 4:1 ‘Karena itu, saudara-saudara yang kukasihi dan yang kurindukan, sukacitaku dan mahkotaku, berdirilah teguh dalam Tuhan, hai saudara-saudaraku yang kekasih’ dan
1 Timotius 4:16 ‘awasilah dirimu sendiri dan awasilah ajaranmu. Bertekunlah dalam semuanya itu, karena dengan berbuat demikian engkau akan menyelamatkan dirimu dan semua orang yang mendengarkan engkau’ yang kedua adalah bertekun karena dengan demikian akan menyelamatkan diri kita dan semua orang yang mendengarkan kita. Hal bertekun adalah garam bagi diri senddiri dan orang lain.
Teman-teman yang terkasih, bilaman kita berada pada posisi teman saya tadi, yakinlah bahwa dari semua itu kita bisa belajar dan menyikapinya sebagai proses. Hidup adalah milik Tuhan. Satu kalimat penutup bagi kita bahwa kita percaya Tuhan adalah seorang seniman ahli. Tuhan punya skenario yang indah dalam hidup kita. Tiap apapun yang dipahat oleh tanganNya pasti jadi karya yang luar biasa dan penuh dengan nilai artistik.
Demikian yang bisa saya bagikan, terimakasih. GBU.
Smile all the day

Teacher Devotion of SDK Harapan Bangsa Balikpapan. By, Mr. Coki Gultom, S.Pd.
February 24th, 2016.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar