BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR
BELAKANG
Jurnalistik
telah banyak memberikan kontribusi bagi perkembangan media massa. Berkat
jurnalistik, kemajuan teknologi bisa dibaca oleh banyak orang. Jurnalistik
merupakan dunia yang mengasyikkan dan memberi banyak manrfaat terutama untuk
pengembangan keterampilan. Oleh sebab itu, siswa perlu dikenalkan dan
diakrabkan dengan dunia jurnalistik.
Sebagai
bagian dari kelompok terdidik, siswa diarahkan untuk memiliki kemampuan dalam
mengembangkan potensi dalam dirinya. Pengembangan potensi diri tersebut antara
lain dalam dunia tulis-menulis. Jurnalistik sebagai bagian dari dunia
tulis-menulis memberi kesempatan kepada siswa didalam meningkatkan keterampilan
sebagai pelajar.
Perlunya
siswa dalam mendalami jurnalistik, khususnya jurnalistik media sekolah (majalah
dinding, Koran sekolah, majalah sekolah dan atau jurnal sekolah) akan membawa
dampak positif. Salah satunya adalah keterampilan merekadidalam mengelolah
media sekolah. Dengan memiliki keterampilan dalam mengelolah media sekolahmaka
peluang siswa untuk terjun di dalam dunia jurnalistik akan terbuka lebar.
Jurnalistik
merupakan bagaian dari dunia siswa yang tidak asing lagi. disekolah mereka
telah diperkenalkan pada dunia tulis-menulis dan pembuatan karya ilmiah. Dengan
kemampuan dasar yang telah ditanamkan disekolah kepada siswa akan memudahkan
mereka didalam mengenal dunia jurnalistik dalam tingkat yang lebih maju.
Diadakannya
ekstrakurikuler jurnalistik ini bertema “Menulis itu Mudah, Asyik dan
menyenangkan” merupakan salah satu ikhtiar dalam rangka mengembangkan
keterampilan siswa yang notabene anak Indonesia dalam dunia
jurnalistik/kepenulisan. Materi-materi dalam jurnalistik ini tidak membebani
siswa dengan tema-tema yang berat. Akan tetapi diupayakan peserta merasa senang
dan joyful didalam mengikutinya. Melalui beberapa pelatihan nantinya diharapkan
akan memunculkan siswa yang memiliki kemampuan didalam mengelola media sekolah
secara handal dan berkarakter.
Disamping itu, menurut UU No. 40
tahun 1999 Tentang Pers yang mengatur tentang kode etik Jurnalistik Bab II
Asas, fungsi, Hak dan Kewajiban Pers pasal 6 poin c. “kegiatan jurnalistik
melaksanakan peranannya untuk mengembangkan pendapat umumn berdasarkan
informasi yang tepat, akurat dan benar”. Artinya, dengan pengenalan jurnalistik
sejak dini akan membantu setiap siswa/I untuk terbiasa menulis ataupun beropini
secara akurat dan benar.
Berita adalah hal yang tidak terpisahkan di
dalam dunia jurnalistik. Berita merupakan hal yang sangat penting dalam
kehidupan di zaman sekarang ini. Hampir setiap hari kita mendapatkan
berita-berita dari berbagai media massa, mulai dari surat kabar, radio,
televisi sampai internet.
Oleh karena itu,
materi tentang pengertian dan macam-macam berita/informasi perlu dibahas agar siswa sebagai
penikmat berita dapat mengolah berita dan menganalisis berita/ yang siswa dapat dengan
baik. Sehingga mereka dapat
mengetahui jenis berita apa saja yang telah mereka terima.
B. TEMA EKSTRAKURIKULER
“Menulis itu Mudah, Asyik dan Menyenangkan”
C. TUJUAN
Adapun tujuan dari kegiatan ini yaitu :
Memperkenalkan dunia jurnalistik pada anak-anak.
Memperkenalkan jurnalis sebagai sebuah profesi.
Menyiapkan siswa yang terampil dalam hal karya tulis ilmiah.
Menumbuhkan minat siswa dalam hal menulis.
Menumbuhkan kecerdasan dan kreativitas siswa melalui tradisi
menulis.
Menumbuhkan keterampilan mengelola media sebagai sarana karya
tulis.
Memperkenalkan macam-macam berita sebagai karya tulis.
Melatih siswa dalam peliputan dan penulisan berita.
Membangun sebuah media sebagai sarana karya jurnalistik
seperti Buletin Sekolah
BAB II
PEMBAHASAN
A. Definisi
Berita
Berita
ialah laporan terkini tentang fakta atau pendapat yang penting atau menarik
bagi khalayak dan disebarluaskan melalui media massa.Sebuah contoh klasik,“seekor anjing
menggigit manusia, itu biasa, tetapi manusia menggigit seekor anjing itu, itu
baru berita.
Walaupun
contoh di atas terkesan mengada ada namun makna penting dari contoh di atas
ialah suatu fakta yang biasa-biasa saja atau sesuatu yang sudah lumrah terjadi
kurang menarik perhatian orang pembaca, penonton atau pendengar.
Ada pula sebuah pernyataan sederhana yaitu, sebuah berita sudah pasti sebuah
informasi, tetapi sebuah informasi belum tentu sebuah berita. Hal itu karena
informasi baru dapat dikatakan berita apabila informasi itu memiliki
unsur-unsur yang mempunyai ‘Nilai Berita’ atau nilai jurnalistik dan
disebarluaskan kepada khalayak.
Sesungguhnya
berita adalah hasil rekonstruksi tertulis dari realitas sosial yang terdapat
dalam kehidupan. Itulah sebabnya ada orang yang beranggapan bahwa penulisan
berita lebih merupakan pekerjaan merekonstruksikan realitas sosial ketimbang
gambaran dari realitas itu sendiri.
W.J.S.
Purwadarminta menyatakan
bahwa “berita adalah laporan tentang satu kejadian yang terbaru. Berita juga dapat
didefinisikan sebagai informasi baru tentang kejadian yang baru, penting, dan
bermakna, yang berpengaruh pada para pendengarnya serta relevan dan layak
dinikmati oleh mereka” (Helena,
2007: 25).
Sementara itu, menurut Masri
(2008: 58), berita adalah:
1. Suatu peristiwa
atau kejadian yang tidak lazim (luar biasa)
2. Peristiwa yang biasa, namun
dilakukan atau dialami orang yang tidak biasa
3. Suatu peristiwa yang
tampak paradoksal (bertentangan)
4. Hal biasa, namun tidak
mencelikkan mata banyak orang
5. Sesuatu yang penting
7. Sesuatu yang menyentak
8. Sesuatu yang menyenangkan
9. Sesuatu yang membahayakan
10. Sesuatu tragedi yang
menyentuh rasa kemanusiaan
11. Dan lain-lain
yang dianggap perlu diketahui, yang menarik, dan berkaitan dengan kepentingan
pembaca.
Jadi dapat dikatakan bahwa tidak
semua yang tertulis dalam surat kabar atau majalah bisa disebut sebagai berita.
Iklan dan resep masakan tidak bisa disebut berita, yang disebut berita adalah
laporan tentang sebuah peristiwa. Dengan perkataan lain, sebuah peristiwa tidak
akan pernah menjadi berita bila peristiwa tersebut tidak dilaporkan.
Dari beberapa definisi atau
batasan tentang berita itu, pada prinsipnya ada beberapa unsur penting yang
harus diperhatikan dari definisi tersebut, yakni:
1. Laporan
2. Kejadian/peristiwa/pendapat
yang menarik dan penting
3. Disajikan secepat mungkin
(terikat oleh waktu)
B. Nilai Berita (Ukuran Layak Berita)
Setiap berita yang ada di hapadan seorang wartawan mempunyai kadar layak berita
yang berbeda, tergantung seberapa banyak dari syarat–syarat berikut ini yang
bisa di penuhi.
a. Arti penting, yaitu kejadian
yang mempunyai kemungkinan memengaruhi kehidupan orang banyak
b. Besarnya sesuatu atau kuantitas,
yaitu, kejadian yang menyangkut angka–angka yang berarti bagi kehidupan orang
banyak atau
kejadian yang dapat mempunyai akibat yang dapat di jumlahkan bentuk angka yang
menarik bagi pembaca.
c. Tepat waktu, yaitu yaitu yang
menyangkut hal-hal yang baru saja terjadi atau baru saja di temukan.
d. Kedekatan, yaitu
kejadian dekat dengan pembaca, baik dekat secara geografis maupun dekat secara
emosional.
e. Ketenaran, yaitu kejadian yang
menyangkut tokoh atau hal–hal yang terkenal atau dikenal oleh pembaca (public
figure)
f. Segi manusiawi (human
inters), yaitu kejadian yang menyentuh perasaan pembaca (mengharukan),
atau kejadian yang menyangkut orang biasa dan situasi luar biasa, atau orang
besar (terkenal) dalam situasi biasa.
g. Objektif: berdasarkan fakta,
tidak memihak.
h. Aktual: terbaru, belum “basi”.
i. Luar biasa: besar, aneh,
janggal, tidak umum.
j. Jarak: familiaritas, kedekatan
(geografis, kultural, psikologis).
Berdasarkan uraian tersebut,
dapat dikatakana bahwa nilai suatu berita di tentukan oleh beberapa komponen,
yaitu minat (self interest), uang (money), seks, pertentangan,(conflict),
minat insane (human interst), ketegangan (suspense), kemashuran (fame),
Keindahan (beauty), umur (age),
dan kejahatan (crime).
C. Bagian Berita
Secara umum, berita mempunyai
bagian-bagian dalam susunannya yaitu:
1. Headline.
Biasa disebut judul. Sering juga
dilengkapi dengan anak judul. Ia berguna untuk: (1) menolong pembaca agar
segera mengetahui peristiwa yang akan diberitakan; (2) menonjolkan satu berita
dengan dukungan teknik grafika.
2. Deadline.
Ada yang terdiri atas nama media
massa, tempat kejadian dan tanggal kejadian. Ada pula yang terdiri atas nama
media massa, tempat kejadian dan tanggal kejadian. Tujuannya adalah untuk
menunjukkan tempat kejadian dan inisial media.
3. Lead.
Lazim disebut teras berita.
Biasanya ditulis pada paragraph pertama sebuah berita. Ia merupakan unsur yang
paling penting dari sebuah berita, yang menentukan apakah isi berita akan
dibaca atau tidak. Ia merupakan sari pati sebuah berita, yang melukiskan
seluruh berita secara singkat.
4. Body.
Atau tubuh berita. Isinya
menceritakan peristiwa yang dilaporkan dengan bahasa yang singkat, padat, dan
jelas. Dengan demikian body merupakan perkembangan berita.
D. Jenis
Berita
Dalam jurnalistik juga dikenal
jenis berita menurut penyajiannya, yaitu:
1. Straight
News (sering juga disebut hard news),
yakni laporan kejadian-kejadian terbaru yang mengandung unsur penting dan
menarik, tanpa mengandung pendapat-pendapat penulis berita. Straight
news harus ringkas, singkat dalam
pelaporannya, namun tetap tidakmengabaikan kelengkapan data dan
objektivitas.
2. Soft
News (sering disebut juga feature), yakni
berita-berita yang menyangkut kemanusiaan serta menarik banyak orang termasuk
kisah-ksiah jenaka, lust (menyangkut nafsu birahi manusia), keanehan (oddity).
3. Feature (berita kisah), yakni berita yang
disajikan dalam bentuk yang menarik,menggunakan pelacak latar belakang suatu
peristiwa dan dituturkan dengan gaya bahasa yang menyentuh perasaan.
4. Reportase, yakni Jenis laporan
ini merupakan laporan kejadian (berdasarkan pengamat dan sumber tulisan), serta
mengutamakan rasa keingintahuan pembaca.
Berdasarkan sifat kejadian,
yaitu:
Berita yang sudah diduga akan terjadi. Misalnya: wawancara seorang
wartawan dengan pembicara
Aris Sirait yang akan tampil dalam sebuah seminar Perlindungan Anak..
Berita tentang peristiwa yang terjadi mendadak sontak. Misalnya:
peristiwa kebakaran kantor sentral telepon.
Berita tentang gabungan peristiwa terduga dan tidak terduga.
Misalnya: peristiwa percobaan pembunuhan kepala negara pada acara peringatan Natal.
Jenis-jenis berita yang dikenal
di dunia jurnalistik
1. Berita Lugas/berita langsung/hard news/stright
news
Menurut Deddy (2005: 40) hard
news adalah berita tentang peristiwa yang
dianggap penting bagi masyarakat baik sebagai individu, kelompok maupun
organisasi. Berita tersebut misalnya tentang mulai diberlakukannya sesuatu
kebijakan baru pemerintah. Ini tentu saja menyangkut hajat orang banyak sehingga
orang ingin mengetahuinya. Karena itu harus segera diberitakan
Jadi, maksud dari hard
news atau berita langsung adalah
berita yang penulisanya lugas, langsung, apa perlunya (straig news,
hard news, atau spot
news ). Prinsip penulisanya adalah piramida
terbalik. Mahksudnya, hal-hal yang terpenting disajikan pada pokok berita
( lead ), sedangkan bagian lainya pada bagian uraian (body) dengan
urutan makin lama makin kurang penting
Jenis berita yang terpusat pada
peristiwa normalnya berbentuk berita lugas (hard news/stright news).
Dalam jurnalisme laporan berita lugas mencoba untuk menyampaikan informasi
berupa peristiwa sebagaimana nampaknya. Seperti juga seorang yang menyampaikan
pesan kepada orang lain dengan bercerita, wartawan pun menyampaikan pesan dan
gagasannya kepada audience-nya dalam
bentuk sebuah cerita yang mereka sebut “news story”. Praktik jurnalisme
yang menginformasikan (sesuatu yang penting) dan jurnalisme yang menceritakan
(sesuatu kisah yang menarik).
Jack Hart, dalam A
Writer’s Coach, mengatakan bahwa tujuan utama Anda
adalah menyampaikan informasi, anda mungkin akan menulis sebuah laporan. Sebuah
laporan hanya mencatat penemuan-penemuan penelitian seseorang. Laporan biasanya
disusun menurut topik. Mereka memulai dengan semacam pandangan umum (overview)
yang kemudian dilanjutkan, secara metodik, dengan topik A, topik B, dan
seterusnya.
Pada awal laporan wartawan mulai
dengan pernyataan yang meringkas penemuan-penemuan meraka, yang dikenal sebagai lead ringaksan
– summary lead. Dari sini mereka
langsung masuk dalam paragaraf topik di bawahnya. Mereka kemudian menyusunnya
dalam urutan kepentingan yang makin menurun. Gaya ini disebut bottom
line. Struktur ini memudahkan bagi editor untuk memangkas
dari dasar, sehingga bisa membuang informasi yang tidak penting dahulu. Karena
informasi yang paling penting berada di atas dan menyempit ke bawah dimana
terdapat informasi yang paling tidak penting, maka wartawan menyebut bentuk
laporan ini “piramida terbalik.”
Bentuk laporan ini sangat cocok
untuk diterapkan pada suatu peristiwa besar yang pecah, seperti pecah perang
antara dua negara, bom bunuh diri, gunung meletus, tsunami, pembunuhan, dan
sebagainya. Wartawan ingin secepatnya melaporkan ini kepada pembaca. Pada awal
laporan sudah terdapat sari atau inti (ringkasan) dari kejadian yang segera
dapat ditangkap oleh pembaca. Tinggal terserah kepada pembaca sejauh mana ia
ingin membaca elaborasi detail ke bawah. Dalam berita lugas ini tidak
diterapkan naratif, tidak ada gaya bercerita. Tujuan utamanya adalah untuk
menarik perhatian pembaca secepatnya pada berita tersebut.
Ada kalanya berita lugas ini
berisi kejadian-kejadian rutin seperti kegiatan pemerintah, politik, ekonomi,
pangadilan, dan lainnya, yang isinya tidak begitu menarik bagi pembaca. Berita
rutin yang disajikan setiap hari ini oleh pembaca sering disebut sebagai berita
yang membosankan – dull news.
Jadi, dapat disimpulkan bahwa Straight
News merupakan berita langsung, apa adanya,
ditulis secara singkat dan lugas. Sebagian besar halaman depan surat kabar
berisi berita jenis ini. Yang termasuk
jenis berita Straight News adalah Hard News: yakni berita yang memiliki nilai
lebih dari segi aktualitas dan kepentingan atau amat penting segera diketahui
pembaca. Berisi informasi peristiwa khusus (special event) yang terjadi secara
tiba-tiba.
2. Berita Ringan (soft
news/berita halus)
Berita ringan adalah
berita yang tidak mengutamakan pentingnya kejadian atau hangatnya berita,
tetapi segi manusiawinya (human inters). Human
inters adalah kejadian yang adapat memberikan
sentuhan perasaaan bagi pembaca kejadian yang menyangkut orang biasa atau orang
besar dalam situasi biasa. Penulisannya menggunakan susunanpiramida tegak dan
biasanya kronologis.
Menurut Deddy (2005: 4), soft
news (berita ringan) seringkali juga disebut
denganfeature yaitu berita yang tidak terikat
aktualitas namun memiliki daya tarik bagi pembaca atau pemirsanya. Berita-berita
semacam ini seringkali menitikberatkan pada hal-hal yang dapat menakjubkan atau
mengherankan pemirsa atau pembaca. Ia juga dapat menimbulkan kekhawatiran
bahkan ketakutan atau mungkin juga simpati, misalnya tentang lahirnya hewan
langka di kebun binatang, anjing menggigit majikan, atau masyarakat kecil
mendapat lotre milyaran rupiah
Berbeda dengan berita yang
terpusat pada peristiwa, jenis berita yang berdasarakan pada proses lazimnya
berbentuk berita halus atau soft news.Soft
news sendiri adalah pengembangan dari hard
news. Berita-berita rutin yang bila dilihat sepintas tidak
menarik terkadang ada yang penting, atau setidaknya bisa dikembangkan menjadi
cerita yang menarik. Hal ini tergantung dari ketajaman atau penciuman berita
seorang wartawan atau editor. Misalnya penandatangan perjanjian perdagangan
antara dua negara. Kejadian formal yang berlangsung beberapa menit ini mungkin
tidak menarik. Tetapi bagi wartawan yang kreatif dan skeptis ia bisa melihat
hal menarik, misalnya dibelakang upacara formal tersebut ada berbagai
permasalahan yang terkait dengan hubungan perdagangan antara kedua negara
tersebut. Dia akan menggali hal-hal yang menarik yang bisa disajikan lugas
tetapi sudah diperhalus (soft news) dalam bentuk cerita.
Bila sebuah laporan (report)
disusun terutama untuk menyampaikan informasi, maka sebuah cerita (story)
disusun terutama untuk memproduksi pengalaman. Untuk alasan ini maka elemen
struktur dasarnya bukanlah topik, tetapi adegan (the scene). Anda akan
menemukan konstruksi paling murni pada naskah film yang secara eksplisit
menyusun tulisan dalam penggambaran action atau descriptionof
action. Tujuan dari konstruksi berdasar adegan adalah untuk
menarik pembaca ke dalam cerita sehingga mereka bisa mengalami sendiri. Audience membaca
jalan cerita melalui serangkaian adegan untuk nilai hiburannya. Karena
prosesnya adalah melalui pengalaman (experience), maka bisa memiliki
dampak emosional yang sangat kuat pada pembacanya. Wartawan mengenal tulisan
semacam ini sebagai bentuk berita halus (soft news), yang menggunakan
teknik naratif untuk menghasilkan cerita yang dramatis.
Selain kedua bentuk dasar
penulisan di atas, banyak lahir bentuk hybrid dari para penulis yang imajinatif yang
mengeksplorasi pemutasian tanpa ada habisnya. Poin terpenting yaitu penulis
yang efektif akan berfikir dahulu tentang apa yang akan mereka tulis, dan
kemudian baru memilih bentuk yang paling cocok untuk tulisannya
itu.
Charnley memperjelas perbedaan
antara berita yang ditulis dengan cara matter – of –
fact, secara faktual saja dengan berita interpretatif.
Ia menjelaskan jika berita interpretatif ditulis dengan dibubuhi interpertasi
di dalamnya seperti seorang analisis, maka dalam reportase interpretatif
seorang reporter tidak hanya menghitung tetapi mencoba menjelaskan mengapa
sesuatu itu terjadi.
Jadi dapat disimpulkan bahwa Soft
News nilai beritanya di bawah Hard News dan lebih merupakan berita pendukung.
3. Berita Kisah (Feature)
Berita kisah menggunakan pelacak latar belakang suatu peristiwa dan dituturkan
dengan gaya bahasa yang menyentuh perasaan, dengan penyajian yang indah dan
menarik pembaca, serta mengembangkan unsur-unsur menarik pada alur kisah (plot)
sehingga tak jarang muncul sudut pandang penulisnya sendiri.
4. Reportase
Jenis laporan ini merupakan
laporan kejadian (berdasarkan pengamat dan sumber tulisan), serta mengutamakan
rasa keingintahuan pembaca. Reportase diharapkan mampu memberikan fakta, data,
atau informasi selengkap-lengkapnya yang dicari dan dapat melalui pengamat,
wawancara, dan penelitian serta ditulis dengan gaya penulisan yang luwes.
Gaya penulisan reportase hampir sama dengan
berita kisah. Hanya saja dalam reportase, data sangat di tonjolkan, bahkan
dengan pengungkapan latar belakang masalah samapai ke pemikiran berikutnya.
Tugas reporter yaitu melakukan tugas reportase dan mengumpulkan bahan–bahan
sesuai dengan perencana
isi berita di koran atau majalah (termasuk majalah dinding).
Salah satu contoh berita dalam
jenis ropertase yang menarik adalah berita eksklusif, artinya sesuai peristiwa
yang jarang terjadi. Jenis berita dapat juga dipilah–pilah berdasarkan
segi pembidangnya, yaitu berita politik, ekonomi, sosial budaya,
pertahanan keamanan, atau dalam ragam berita daerah atau lokal, nasional,
regional, dan internasional.
Jenis-jenis berita yang
serupa dengan reportase adalah sebagai berikut.
Berita Interpretatif
Dalam berita interpretatif
seorang wartawan harus berfikir layakanya ilmuan yang akan meneliti sebuah
permasalahan. Wartawan harus memiliki kesimpulan atau kecurigaan awal tentang
sebuah peristiwa. Kita mesti skeptis terhadap sebuah peristiwa. Peristiwa pasti
terkait dengan sesuatu yang lebih besar dan penting. Dari kecurigaan tersebut
wartawan mengumpulkan informasi sebagai bahan pembuktian. Informasi tersebut
adalah hasil wawancara dengan narasumber, data-data, maupun pengamatan indrawi
si wartawan. Setelah itu, informasi yang terhimpun disusun dalam sebuah berita.
Jika informasi yang tersusun
sejalan dengan kecurigaan wartawan makaberarti interpretasinya terbukti. Jika
tidak terbukti maka pembuktian wartawan tersebut bisa menerangkan dan
memperjelas sebuah permasalahan. Layaknya penelitian ilmiah, dalam berita
interpretasi juga tidak dikenal salah atau benar. Tugas wartawan hanya
menyajikan infomasi, setelah itu pembacalah yang berhak untuk menyimpulkan.
Untuk lebih jelasnya anda perhatikan contoh berukut.
Berita interpretatif menjelaskan
fakta yang saling bertentangan. Sebagai contoh
semisal pemerintah berencana mengurangi subsidi bahan bakar dengan menaikan
harganya sebesar 20% bulan depan. Menurut nalar wajar tarif semua angkutan yang
menggunakan bahan bakar juga akan naik. Orang akan membatasi kegiatannya
bepergian yang tidak perlu. Apa pengaruhnya terhadap harga-harga produk yang
mesin produksinya menggunakan bahan bakar solar? Sudah tentu harga
barang-barang produksi pabrik juga akan mengalami kenaikan.
Tetapi bukti kenyataanya tidak
demikian. Perusahaan angkutan kota ditetapkan oleh para pemerintah daerah untuk
tidak menaikkan tarif. Alasannya, kenaikan harga bahan bakar ini tidak
menyebabkan perusahaan-perusahaan angkutan menderita kerugian dan karenanya
tidak ada alasan untuk menaikan jumlah setoran dari para pengemudi
kendaraannya. Demikian pula harga-harga produk buatan pabrik ternyata juga
tidak mengalami kenaikan. Bahkan, ada beberapa produk yang harganya turun.
Dihadapkan pada fakta-fakata yang
saling bertentangan ini, maka wartawan pun berada dalam posisi menulis sebuah
berita interpretatif yang memaparkan keadaan ini terhadap khalayak. Kenaikan
harga bahan bakar ternyata tidak berpengaruh terhadap barang-barang maupun
tarif angkutan. Mengapa kejadian itu seperti tidak diperkirakan?
Berdasarkan fakta-fakta yang
berhasil dihimpun, seorang wartawan harus mampu menjawab pertanyaan-pertanyaan
yang timbul di kepala setiap orang: Apa itu artinya reportase interpretatif
juga seringakali menjawab pertanyaan: Bagaimana hal tersebut bisa terjadi?
Mungkin sang wartawan terus juga menulis untuk menunjukan betapa perbaikan
ekonomi dalam masyarakat tidak terpengaruh oleh kenaikan bahan bakar minyak
tersebut.
Sebagain besar berita
interpretatif tampaknya memang seperti penjelasan saja. Berita-berita
interpretatif seakan-akan sederhana. Padahal, reporternya sudah menghabiskan
waktu berjam-jam untuk mempelajari dan menganalisis sebelum ia menuliskannya
dalam bentuk akhir. Sang reporter membuat dua rancangan berita, konsep awal,
dan revisi-revisinya ditulis kembali untuk membuat interpretasinya itu mudah
dimengerti.
Jadi, dapat disimpulkan bahwa
Interpretative News adalah berita yang dikembangkan dengan pendapat atau
penelitian penulisnya/reporter.
Berita Investigasi (Indept
News)
Investigative reporting atau Investigasi
News merupakan kegiatan peliputan untuk
mencari, menemukan, dan menyampaikan fakta-fakta adanya pelanggaran, kesalahan,
penyimpangan, atau kejahatan
yang merugikan kepentingan umum dan masyarakat.
“Investigative reporting adalah
pekerjaan membuka pintu dan mulut yang tertutup rapat,” kata ahli komunikasi
William Rivers.
Investigative
reporting atau berita investigasi bertujuan mulia,
yaitu memenuhi hak masyarakat untuk mengetahui (people
right to know) dari apa yang dirahasiakan oleh pihak-pihak lain yang
merugikan kepentingan umum.
Wartawan investigasi dituntut
agar mampu melihat celah pelanggaran, menelusurinya dengan energi reportase
yang besar, membuat hipotesis, menganalisis, dan pada akhirnya menuliskan
laporannya. Jurnalisme investigasi ada ketika terjadi penyimpangan dalam suatu
tatanan masyarakat. Pers punya peranan sangat penting untuk dapat
menginformasikan peristiwa yang menyimpang itu. Tidak berhenti sampai titik
ini, pers juga bisa melangkah jauh mengusut kesalahan, menemukan kebenaran, dan
mengadakan perubahan.
c. Depth News (Berita Mendalam)
Depth news disebut berita
mendalam karena laporan yang hendak diberitakannya memiliki nilai berita yang
berat, baik dari segi fakta, penggalian data, dan dampaknya kepada masyarakat
umum. Disebut berita mendalam, juga karena proses penggalian datanya memerlukan
perencanaan, persiapan matang, dan analisa yang mendalam. Ada beberapa karakter
depth news, yaitu:
1. Unsur berita yang ditekankan
adalah why (mengapa peristiwa terjadi) dan how ( bagaimana peristiwa itu
terjadi. Terkadang so what? (apa yang akan terjadi kemudian) dipakai untuk
mendekatkan berita pada kebenaran prediksi lebih lanjut dari suatu peristiwa
yang tengah terjadi.
2. Deskripsi berita
analitis dan mengungkapkan banyak fakta penting sebagai pendukung.
3. Struktur berita
yang digunakan adalah balok tegak. Karenanya, di setiap bagian berita (dari
kepala berita, tubuh berita, hingga kaki berita) mengandung inti peristiwa.
Sehingga, membaca sebagian paragraf saja tidak dapat memahami atau
mendapatkan informasi secara utuh. Karenanya, seluruh bagian berita depth news
merupakan satu kesatuan utuh.
Jadi, dapat disimpulkan bahwa depth news adalah
pelaporan jurnalistik yang bersifat mendalam, tajam, lengkap dan utuh tentang
suatu peristiwa fenomenal atau aktual.
Jenis-jenis berita lainnya:
Opinion news, yaitu berita
tentang pendapat seseorang terhadap peristiwa yang sedang terjadi, biasanya
pendapat para cendekiawan, sarjana, ahli, atau pejabat, mengenai suatu hal,
peristiwa, kondisi poleksosbudhankam, dan sebagainya.Contoh berita Opinion news: PKS Protes Besaran Kenaikan
BBM
Process – Centered News
Berita ini merupakan jenis berita
yang berdasarkan pada proses (process – centered news) yang disajikan
dengan interpretasi tentang kondisi dan situasi dalam masyarakat yang
dihubungkan dalam konteks yang luas dan melampaui waktu. Berita semacam ini
muncul di halaman opini berupa editorial, artikel, dan surat pembaca. Sedang di
halaman lain berupa komentar, laporan khusus, atau tulisan feature lainnya
seperti banyak dimuat di koran minggu. Meski, kali ini kita fokuskan terlebih
dahulu pada pembahasan laporan khusus yang berbentuk interpretatif.
Editor kerap menugaskan wartawan
untuk membedah suatu masalah dan menyajikannya dengan penjelasan-penjelasan
yang berada di bawah permukaan – beneath-the
surface – peristiwa itu sendiri. Dalam
liputan yang berdasarkan proses ini, diharapkan wartawan tidak jatuh ke dalam
jebakan peristiwa – event trap. Ia
tidak menunggu sampai peristiwa itu “pecah”. Konsep tersebutlah yang mendasari process – centered news.
Tidak jauh berbeda dari
jenis-jenis berita di atas, Masduki (2004: 16) menyatakan bahwa ada dua jenis
berita, yaitu:
1. Berita Tulis
Berita tulis adalah berita radio
yang telah di tulis ulang dan melalui proses penyuntingan dari sumber aslinya,
baik berupa hasil reportase maupun kutipan dari media massa lain sebelum
diudarakan oleh penyiar. Bentuk berita ini sering disebut dengan ad Libs (ad
Libitum) sebab penyampain laporan itu menghendaki adanya penuturan secara
bebas, spontan, improvisasi tinggi tanpa mengurangi substansi informasi yang
disampaikan. Beberapa istilah lain untuk berita tulis yaitu:
a. Spot news, berita
pendek yang memberikan informasi kejadian secara cepat.
b. Spot press atau news break,
yang disajikan setiap jam bahkan 15 menit.
Kedua jenis berita di atas lebih
dikenal dalam jurnalisme televisi.
2. Berita Sisipan
Berita sisipan yaitu berita yang
menyertakan sisipan pernyataan asli narasumber (actuality voice) di sela-sela
teks yang disampaikan penyair atau reporter.
E. Contoh-contoh
berita
1. Stright news/ berita langsung
Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Mengadakan Kampanye
Perdana di Mandala Krida
Jogja - Selasa (17/03), Partai
Keadilan Sejahtera (PKS) mengadakan kampanye perdananya di Mandala Krida. Hal
inilah yang kemudian membuat Mandala Krida hingga jalan Kenari penuh dengan
kendaraan yang parkir di tepi jalan, sehingga kemacetan sepanjang 500 meter pun
tak dapat dihindarkan. Acara yang diawali dengan onthelan bersama ketua PKS
Hidayat Nurwahid, berujung di Mandala Krida. Tak tanggung-tanggung, band kelas
atas seperti Gigi, pelawak Tarzan, dll turut memeriahkan suasana kampanye.
Menurut Hadi (30) selaku panitia penyelenggara, tujuan utama mengundang band
papan atas adalah untuk menarik perhatian masyarakat dan juga sebagai hiburan
agar para simpatisan tidak merasa jenuh saat pembacaan visi dan misi. Sedangkan
menurut pengunjung, Atik (42), ia datang ke acara PKS sekedar ikut-ikutan
tetangganya yang ingin melihat aksi panggung band Gigi bukan untuk mendengarkan
visi dan misi PKS.
………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………
2. Berita Ringan (soft
news/berita halus)
Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Mengadakan Kampanye
Perdana di Mandala Krida
Jogja (17/03) -
Berkat acara yang diadakan PKS pada pembukaan kampanye, pedagang kaki lima
(PKL) yang berada di jalan kenari meraup keuntungan berlipat. Pasalnya hanya
ialah satu-satunya pedagang yang berjualan di sekitar sana. Warung kecil milik
Agus (40) ini berada tepat di depan area parkir mobil dan bus. Sehingga banyak
pengunjung yang membeli dagangannya. Menurut pak Agus, dagangan yang paling
laku terjual adalah dagangan sejenis air mineral, permen, dan makanan ringan.
"Akan tetapi ada juga pengunjung yang mebeli koran, katanya sih bisa
dipakai buat kipas-kipas kalau kepanasan," ujar pak Agus.
3. Berita Feature
4. Berita Reportase: Berita Religi
Sekolah Dasar Kristen
Harapan Bangsa Manfaatkan Natal untuk Berbagi
Perayaan Natal keluarga besar Sekolah Dasar Kristen (SDK)
Harapan Bangsa mengajak anak-anak untuk berbagi terhadap sesama. Acara syukuran
di adakan di gedung (Making Life Better) MLB Harapan Bangsa. Selasa (16/12).
Acara berlangsung sangat antusias diikuti oleh para anak
didik yang sekaligus jadi peserta pada acara natal. Kebaktian berlangsung
selama kurang lebih dua jam secara keseluruhan dalam bahasa Inggris. Dalam
perayaan ini berkali-kali worship leader selaku pemandu acara agar mengingatkan
anak-anak didik SDK Harapan Bangsa untuk lebih peduli terhadap sesama dengan
cara memberi yang terbaik.
Dalam perayaan ini juga turut hadir bapak Roni selaku Ketua
Yayasan Sekolah Harapan Tunas Bangsa, bapak Daniel selaku komite sekolah dan
didampingi Mrs. Alexandra Melissa Petrusz, S.Psi selaku Kepala Sekolah SDK
Harapan Bangsa.
Berbagai kegiatan rohani yang dipertunjukkan anak-anak SDK
Harapan Bangsa dalam acara seperti Modern Dance, Pragmen, Choir dan lagu-lagu
pujian lainnya. Hal menarik yang dipertontonkan para pengisi acara sepanjang
acara, disamping tampil baik mereka juga mampu berlakon secara antusias dengan
bahasa Inggris yang cukup pasih sehingga setiap undangan sangat dimanjakan
setiap peranan mereka.
Di akhir acara, bapak Roni selaku Ketua Yayasan menutup
dengan doa sekaligus pelepasan terhadap anak-anak kelas enam yang akan
melanjutkan kegiata Charity sebagai tindak lanjut dari perayaan Natal kali ini.
Adapun sumber charity yang terkumpul adalah sebagian dari yang terbaik yang
diberikan anak-anak selama kurang lebih dua bulan dengan menyisihkan uang saku
mereka kedalam kotak charity setiap harinya.
Usai acara syukuran dari gedung MLB, Mrs. Luluk selaku ketua
panitia Natal SDK harapan Bangsa 2014 langsung memandu anak-anak kelas enam dan
seluruh guru-guru kedalam dua tim untuk melangsungkan acara charity yang
terdiri dari dua target charity, yaitu perkampungan Kampung Baru dan Manggar.
Sekitar waktu 30 menit setelah meninggalkan sekolah kedua tim
tiba ditempat target charity dan lagsung berjabat tangan bersama mereka.
Anak-anak didik mencoba berbaur dan berkomunikasi untuk membangun kedekatan
emosional antara siswa/i dengan anak-anak di Kampung Baru. Mereka sangat
berterima kasih dengan kedatangan tim charity Harapan Bangsa. Anak-anak mereka
bisa bermain dengan ceria yang walaupun diawal acara mereka harus malu-malu.
Usai bermain dengan anak-anak, tim charity membagikan sembako dan
peralatan-peralatan sekolah bagi mereka yang menjadi target charity.
Mrs. Amy mewakili SDK harapan bangsa memberikan santunan
berupa sembako dan pakaian secara simbolis kepada perwakilan yang diwakilkan
oleh Ibu RT. Kampung baru. Dalam waktu satu jam acara selesai dan tim charity
kembali ke sekolah. Anak-anak kembali ke kendaraan charity dan masing-masing
mengungkapkan persaannya dengan situasi yang mereka lihat. Dan mereka merasa
senang bisa berbagi. Begitu juga dengan tim charity di Manggar berjalan dengan
lancar. (Mr. Coki)
F. Jurnalis
Jurnalistik atau Jurnalisme berasal dari kata journal, artinya catatan
harian, atau catatan mengenai kejadian sehari-hari, atau bisa juga berarti
surat kabar. Journal berasal dari perkataan latin diurnalis, yaitu orang yang melakukan
pekerjaan jurnalistik
Wartawan atau jurnalis adalah seseorang yang melakukan jurnalisme atau orang yang secara teratur menuliskan berita (berupa laporan) dan
tulisannya dikirimkan/dimuat di media massa secara teratur. Laporan ini lalu dapat dipublikasi dalam media massa, seperti koran, televisi, radio, majalah, film dokumentasi, dan internet. Wartawan
mencari sumber mereka untuk ditulis dalam laporannya; dan mereka diharapkan
untuk menulis laporan yang paling objektif dan tidak memiliki pandangan dari
sudut tertentu untuk melayani masyarakat.
Dalam
awal abad ke-19,
jurnalis berarti seseorang yang menulis untuk jurnal, seperti Charles Dickens pada
awal kariernya. Dalam abad terakhir ini artinya telah menjadi seorang penulis
untuk koran dan juga majalah.
Banyak
orang mengira jurnalis sama dengan reporter, seseorang yang
mengumpulkan informasi dan menciptakan laporan, atau cerita. Tetapi, hal ini
tidak benar karena dia tidak meliputi tipe jurnalis lainnya, seperti kolumnis,
penulis utama,fotografer, dan desain editorial.
Tanpa
memandang jenis media, istilah jurnalis membawa konotasi atau harapan
profesionalitas dalam membuat laporan, dengan pertimbangan kebenaran dan etika.
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Berita ialah laporan terkini
tentang fakta atau pendapat yang penting atau menarik bagi khalayak dan
disebarluaskan melalui media massa.Waktu sangat berarti atau sangat diperlukan
dalam proses penyebaran atau penyampaian berita. Selain waktu kejadian
atau peristiwa yang menarik, berita juga untuk menarik perhatian khalayak ramai untuk mengetahui
tentang berita tersebut. Dan terakhir laporan maksudnya disini bagaimana cara
penyampain atau menampilkan berita tersebut kepada khalayk ramai untuk menarik
ketertarikan khalayak pada berita tersebut.
Dalam jurnalistik juga dikenal
jenis berita menurut penyajiannya, yaitu:
1. Straight News (sering juga disebut hard news), yakni laporan
kejadian-kejadian terbaru yang mengandung unsur penting dan menarik, tanpa
mengandung pendapat-pendapat penulis berita
2. Soft News (sering
disebut juga feature), yakni
berita-berita yang menyangkut kemanusiaan serta menarik banyak orang termasuk
kisah-ksiah jenaka, lust (menyangkut nafsu birahi manusia), keanehan (oddity).
3. Feature (berita kisah), yakni berita yang
disajikan dalam bentuk yang menarik,menggunakan pelacak latar belakang suatu
peristiwa dan dituturkan dengan gaya bahasa yang menyentuh perasaan.
4. Reportase,
yakni Jenis
laporan ini merupakan laporan kejadian (berdasarkan pengamat dan sumber
tulisan), serta mengutamakan rasa keingintahuan pembaca
B. Rencana Tindak
Lanjut
Melaksanakan pelatihan jurnalistik
yang diikuti setiap peserta ekskul jurnalistik. Adapun rencana pembelajaran
yang harus mereka ikuti adalah seputar perkenalan dunia jurnalistik sebagai
seorang pemula. Setelah itu, mereka akan belajar mengidentifikasi jenis-jenis
berita serta latihan wawancara dengan menggunakan langkah-langkah dasar 5WH
questions kepada setiap narasumber yang mereka liput.
Setiap liputan, peserta akan dikaji
sebaik mungkin dan akan dijadikan sebagai report yang akan dikemas dalam sebuah
media sekolah seperti Buletin sekolah Harapan Bangsa. Dengan dibuatnya buletin Harapan
Bangsa nantinya, diharapkan bisa membantu yayasan dalam mencapai visi dan misi
sekolah, baik sebagai sarana promosi sekolah ataupun sebagai referensi seputar
dokumen-dokumen yang sesuai dengan fakta sebagai karya siswa/ii nantinya.
Adapun rencana buletin yang akan
diciptakan sebagaimana sebagai output daripada kegiatan ini akan dirancang
dalam 12 halaman yang terdiri dari 12 rubrik yang berbeda pada setiap halaman,
seperti:
No
|
Rubrik
|
Komposisi
|
Keterangan
|
1
|
Halaman
Utama
|
Berita
utama
|
Liputan by
reporter ekskul
|
2
|
Salam
Editorial
|
Sekapur
Sirih dari Yayasan/Kepala Sekolah/Pimpinan setiap area
|
|
3
|
Refleksi
|
Renungan
monthly
|
Diisi oleh
tim chapel, dll.
|
4
|
Profil
|
Profil
(yayasan/kepsek/pemimpin area/guru/staff)
|
interviewed
by reporter ekskul
|
5
|
Kurikulum
|
Perkembangan
dan pengumuman seputar kurikulum, ujian, UN dll
|
Liputan by
reporter ekskul ke tim kurikulum.
|
6
|
Karakter
|
Thema
karakter, lagu karakter, child of the month dll.
|
Liputan by
reporter ekskul ke tim karakter.
|
7
|
Chapel
|
Kegiatan
chapel siswa/I
|
Liputan by
reporter ekskul ke tim chapel.
|
8
|
Opini
|
Karya
tulis guru, kepalas sekolah, staff, dll.
|
|
9
|
Testimoni
|
Kesaksian
siswa/I dan orangtua seputar SDK Harapan Bangsa
|
Liputan by
reporter ekskul.
|
10
|
Investigasi
|
Isu yang
diberikan oleh kepala sekolah/yayasan/guru/koordinator.
|
Liputan by
reporter ekskul.
|
11
|
Ekstrakurikuler
|
Meningkatkan
brand image dan awareness semua ekskul.
|
Liputan by
reporter ekskul.
|
12
|
Seremonial
|
Berita foto
kegiatan/upacara/kegiatan sosial/dll.
|
Liputan by
reporter ekskul dan ekskul fotografer.
|
Kerjasama
dari semua pihak sangat dibutuhkan demi keberlangsungan dan kesuksesan proposal
kegiatan ini. Semoga rencana kegiatan ini menjadi suatu pertimbangan bagi
yayasan Tunas Cahaya Bangsa Balikpapan. Sekian dan terima kasih. Tuhan Yesus
memberkati kita!
Disusun oleh
Mr. Coki Gultom, SPd.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar