Minggu, 03 April 2016

PROPOSAL ESKUL JURNALISTIK



BAB I
PENDAHULUAN
A.    LATAR BELAKANG
            Jurnalistik telah banyak memberikan kontribusi bagi perkembangan media massa. Berkat jurnalistik, kemajuan teknologi bisa dibaca oleh banyak orang. Jurnalistik merupakan dunia yang mengasyikkan dan memberi banyak manrfaat terutama untuk pengembangan keterampilan. Oleh sebab itu, siswa perlu dikenalkan dan diakrabkan dengan dunia jurnalistik.
            Sebagai bagian dari kelompok terdidik, siswa diarahkan untuk memiliki kemampuan dalam mengembangkan potensi dalam dirinya. Pengembangan potensi diri tersebut antara lain dalam dunia tulis-menulis. Jurnalistik sebagai bagian dari dunia tulis-menulis memberi kesempatan kepada siswa didalam meningkatkan keterampilan sebagai pelajar.
            Perlunya siswa dalam mendalami jurnalistik, khususnya jurnalistik media sekolah (majalah dinding, Koran sekolah, majalah sekolah dan atau jurnal sekolah) akan membawa dampak positif. Salah satunya adalah keterampilan merekadidalam mengelolah media sekolah. Dengan memiliki keterampilan dalam mengelolah media sekolahmaka peluang siswa untuk terjun di dalam dunia jurnalistik akan terbuka lebar.
            Jurnalistik merupakan bagaian dari dunia siswa yang tidak asing lagi. disekolah mereka telah diperkenalkan pada dunia tulis-menulis dan pembuatan karya ilmiah. Dengan kemampuan dasar yang telah ditanamkan disekolah kepada siswa akan memudahkan mereka didalam mengenal dunia jurnalistik dalam tingkat yang lebih maju.
            Diadakannya ekstrakurikuler jurnalistik ini bertema “Menulis itu Mudah, Asyik dan menyenangkan” merupakan salah satu ikhtiar dalam rangka mengembangkan keterampilan siswa yang notabene anak Indonesia dalam dunia jurnalistik/kepenulisan. Materi-materi dalam jurnalistik ini tidak membebani siswa dengan tema-tema yang berat. Akan tetapi diupayakan peserta merasa senang dan joyful didalam mengikutinya. Melalui beberapa pelatihan nantinya diharapkan akan memunculkan siswa yang memiliki kemampuan didalam mengelola media sekolah secara handal dan berkarakter.
Disamping itu, menurut UU No. 40 tahun 1999 Tentang Pers yang mengatur tentang kode etik Jurnalistik Bab II Asas, fungsi, Hak dan Kewajiban Pers pasal 6 poin c. “kegiatan jurnalistik melaksanakan peranannya untuk mengembangkan pendapat umumn berdasarkan informasi yang tepat, akurat dan benar”. Artinya, dengan pengenalan jurnalistik sejak dini akan membantu setiap siswa/I untuk terbiasa menulis ataupun beropini secara akurat dan benar.
Berita adalah hal yang tidak terpisahkan di dalam dunia jurnalistik. Berita  merupakan hal yang sangat penting dalam kehidupan di zaman sekarang ini. Hampir setiap hari kita mendapatkan berita-berita dari berbagai media massa, mulai dari surat kabar, radio, televisi sampai internet.

Oleh karena itu, materi tentang pengertian dan macam-macam berita/informasi perlu dibahas agar siswa sebagai penikmat berita dapat mengolah berita dan menganalisis berita/ yang siswa dapat dengan baik. Sehingga mereka dapat mengetahui jenis berita apa saja yang telah mereka terima.
B. TEMA EKSTRAKURIKULER
“Menulis itu Mudah, Asyik dan Menyenangkan”

C.    TUJUAN
Adapun tujuan dari kegiatan ini yaitu :
Memperkenalkan dunia jurnalistik pada anak-anak.
Memperkenalkan jurnalis sebagai sebuah profesi.
Menyiapkan siswa yang terampil dalam hal karya tulis ilmiah.
Menumbuhkan minat siswa dalam hal menulis.
Menumbuhkan kecerdasan dan kreativitas siswa melalui tradisi menulis.
Menumbuhkan keterampilan mengelola media sebagai sarana karya tulis.
Memperkenalkan macam-macam berita sebagai karya tulis.
Melatih siswa dalam peliputan dan penulisan berita.
Membangun sebuah media sebagai sarana karya jurnalistik seperti Buletin Sekolah













BAB II
PEMBAHASAN
A.   Definisi Berita
         Berita ialah laporan terkini tentang fakta atau pendapat yang penting atau menarik bagi khalayak dan disebarluaskan melalui media massa.Sebuah contoh klasik,“seekor anjing menggigit manusia, itu biasa, tetapi manusia menggigit seekor anjing itu, itu baru berita.
         Walaupun contoh di atas terkesan mengada ada namun makna penting dari contoh di atas ialah suatu fakta yang biasa-biasa saja atau sesuatu yang sudah lumrah terjadi kurang menarik perhatian orang pembaca, penonton atau pendengar.
         Ada pula sebuah pernyataan sederhana yaitu, sebuah berita sudah pasti sebuah informasi, tetapi sebuah informasi belum tentu sebuah berita. Hal itu karena informasi baru dapat dikatakan berita apabila informasi itu memiliki unsur-unsur yang mempunyai ‘Nilai Berita’ atau nilai jurnalistik dan disebarluaskan kepada khalayak.
Sesungguhnya berita adalah hasil rekonstruksi tertulis dari realitas sosial yang terdapat dalam kehidupan. Itulah sebabnya ada orang yang beranggapan bahwa penulisan berita lebih merupakan pekerjaan merekonstruksikan realitas sosial ketimbang gambaran dari realitas itu sendiri.
W.J.S. Purwadarminta menyatakan bahwa berita adalah laporan tentang satu kejadian yang terbaru. Berita juga dapat didefinisikan sebagai informasi baru tentang kejadian yang baru, penting, dan bermakna, yang berpengaruh pada para pendengarnya serta relevan dan layak dinikmati oleh mereka (Helena, 2007: 25).
Sementara itu, menurut Masri (2008: 58), berita adalah:
1. Suatu peristiwa atau kejadian yang tidak lazim (luar biasa)
2. Peristiwa yang biasa, namun dilakukan atau dialami orang yang tidak biasa
3. Suatu peristiwa yang tampak paradoksal (bertentangan)
4. Hal biasa, namun tidak mencelikkan mata banyak orang
5. Sesuatu yang penting
7. Sesuatu yang menyentak
8. Sesuatu yang menyenangkan
9. Sesuatu yang membahayakan
10. Sesuatu tragedi yang menyentuh rasa kemanusiaan
11. Dan lain-lain yang dianggap perlu diketahui, yang menarik, dan berkaitan dengan kepentingan pembaca.
Jadi dapat dikatakan bahwa tidak semua yang tertulis dalam surat kabar atau majalah bisa disebut sebagai berita. Iklan dan resep masakan tidak bisa disebut berita, yang disebut berita adalah laporan tentang sebuah peristiwa. Dengan perkataan lain, sebuah peristiwa tidak akan pernah menjadi berita bila peristiwa tersebut tidak dilaporkan.
Dari beberapa definisi atau batasan tentang berita itu, pada prinsipnya ada beberapa unsur penting yang harus diperhatikan dari definisi tersebut, yakni:
1. Laporan
2. Kejadian/peristiwa/pendapat yang menarik dan penting
3. Disajikan secepat mungkin (terikat oleh waktu)
B. Nilai Berita (Ukuran Layak Berita)
        Setiap berita yang ada di hapadan seorang wartawan mempunyai kadar layak berita yang berbeda, tergantung seberapa banyak dari syarat–syarat berikut ini yang bisa di penuhi.
a. Arti penting, yaitu kejadian yang mempunyai kemungkinan memengaruhi kehidupan orang banyak
b. Besarnya sesuatu atau kuantitas, yaitu, kejadian yang menyangkut angka–angka yang berarti bagi kehidupan orang banyak atau kejadian yang dapat mempunyai akibat yang dapat di jumlahkan bentuk angka yang menarik bagi pembaca.
c. Tepat waktu, yaitu yaitu yang menyangkut hal-hal yang baru saja terjadi atau baru saja di temukan.
d. Kedekatan, yaitu kejadian dekat dengan pembaca, baik dekat secara geografis maupun dekat secara emosional.
e. Ketenaran, yaitu kejadian yang menyangkut tokoh atau hal–hal yang terkenal atau dikenal oleh pembaca (public figure)
f. Segi manusiawi (human inters), yaitu kejadian yang menyentuh perasaan pembaca (mengharukan), atau kejadian yang menyangkut orang biasa dan situasi luar biasa, atau orang besar (terkenal) dalam situasi biasa.
g. Objektif: berdasarkan fakta, tidak memihak.
h. Aktual: terbaru, belum “basi”.
i. Luar biasa: besar, aneh, janggal, tidak umum.
j. Jarak: familiaritas, kedekatan (geografis, kultural, psikologis).
Berdasarkan uraian tersebut, dapat dikatakana bahwa nilai suatu berita di tentukan oleh beberapa komponen, yaitu minat (self interest), uang (money), seks, pertentangan,(conflict),  minat insane (human interst), ketegangan (suspense), kemashuran (fame), Keindahan (beauty), umur  (age), dan kejahatan (crime).


C. Bagian Berita
Secara umum, berita mempunyai bagian-bagian dalam susunannya yaitu:
1. Headline.
Biasa disebut judul. Sering juga dilengkapi dengan anak judul. Ia berguna untuk: (1) menolong pembaca agar segera mengetahui peristiwa yang akan diberitakan; (2) menonjolkan satu berita dengan dukungan teknik grafika.
2. Deadline.
Ada yang terdiri atas nama media massa, tempat kejadian dan tanggal kejadian. Ada pula yang terdiri atas nama media massa, tempat kejadian dan tanggal kejadian. Tujuannya adalah untuk menunjukkan tempat kejadian dan inisial media.
3. Lead.
Lazim disebut teras berita. Biasanya ditulis pada paragraph pertama sebuah berita. Ia merupakan unsur yang paling penting dari sebuah berita, yang menentukan apakah isi berita akan dibaca atau tidak. Ia merupakan sari pati sebuah berita, yang melukiskan seluruh berita secara singkat.

4. Body.
Atau tubuh berita. Isinya menceritakan peristiwa yang dilaporkan dengan bahasa yang singkat, padat, dan jelas. Dengan demikian body merupakan perkembangan berita.
D.    Jenis Berita
Dalam jurnalistik juga dikenal jenis berita menurut penyajiannya, yaitu:
1. Straight News (sering juga disebut hard news), yakni laporan kejadian-kejadian terbaru yang mengandung unsur penting dan menarik, tanpa mengandung pendapat-pendapat penulis berita. Straight news harus ringkas, singkat dalam pelaporannya, namun tetap tidakmengabaikan kelengkapan data dan objektivitas.
2. Soft News (sering disebut juga feature), yakni berita-berita yang menyangkut kemanusiaan serta menarik banyak orang termasuk kisah-ksiah jenaka, lust (menyangkut nafsu birahi manusia), keanehan (oddity).
3. Feature (berita kisah), yakni berita yang disajikan dalam bentuk yang menarik,menggunakan pelacak latar belakang suatu peristiwa dan dituturkan dengan gaya bahasa yang menyentuh perasaan.
4. Reportase, yakni Jenis laporan ini merupakan laporan kejadian (berdasarkan pengamat dan sumber tulisan), serta mengutamakan rasa keingintahuan pembaca.
Berdasarkan sifat kejadian, yaitu:
 Berita yang sudah diduga akan terjadi. Misalnya: wawancara seorang wartawan dengan pembicara Aris Sirait yang akan tampil dalam sebuah seminar Perlindungan Anak..
 Berita tentang peristiwa yang terjadi mendadak sontak. Misalnya: peristiwa kebakaran kantor sentral telepon.
 Berita tentang gabungan peristiwa terduga dan tidak terduga. Misalnya: peristiwa percobaan pembunuhan kepala negara pada acara peringatan Natal.

Jenis-jenis berita yang dikenal di dunia jurnalistik
1. Berita Lugas/berita langsung/hard news/stright news
Menurut Deddy (2005: 40) hard news adalah berita tentang peristiwa yang dianggap penting bagi masyarakat baik sebagai individu, kelompok maupun organisasi. Berita tersebut misalnya tentang mulai diberlakukannya sesuatu kebijakan baru pemerintah. Ini tentu saja menyangkut hajat orang banyak sehingga orang ingin mengetahuinya. Karena itu harus segera diberitakan
Jadi, maksud dari hard news atau berita langsung adalah berita yang penulisanya lugas, langsung, apa perlunya  (straig news, hard news, atau spot news ). Prinsip penulisanya adalah piramida terbalik. Mahksudnya, hal-hal yang  terpenting disajikan pada pokok berita ( lead ), sedangkan bagian lainya pada bagian uraian (body) dengan urutan makin lama makin kurang penting
Jenis berita yang terpusat pada peristiwa normalnya berbentuk berita lugas (hard news/stright news). Dalam jurnalisme laporan berita lugas mencoba untuk menyampaikan informasi berupa peristiwa sebagaimana nampaknya. Seperti juga seorang yang menyampaikan pesan kepada orang lain dengan bercerita, wartawan pun menyampaikan pesan dan gagasannya kepada audience-nya dalam bentuk sebuah cerita yang mereka sebut “news story”. Praktik jurnalisme yang menginformasikan (sesuatu yang penting) dan jurnalisme yang menceritakan (sesuatu kisah yang menarik).
Jack Hart, dalam A Writer’s Coach, mengatakan bahwa tujuan utama Anda adalah menyampaikan informasi, anda mungkin akan menulis sebuah laporan. Sebuah laporan hanya mencatat penemuan-penemuan penelitian seseorang. Laporan biasanya disusun menurut topik. Mereka memulai dengan semacam pandangan umum (overview) yang kemudian dilanjutkan, secara metodik, dengan topik A, topik B, dan seterusnya.
Pada awal laporan wartawan mulai dengan pernyataan yang meringkas penemuan-penemuan meraka, yang dikenal sebagai lead ringaksan – summary lead. Dari sini mereka langsung masuk dalam paragaraf topik di bawahnya. Mereka kemudian menyusunnya dalam urutan kepentingan yang makin menurun. Gaya ini disebut bottom line. Struktur ini memudahkan bagi editor untuk memangkas dari dasar, sehingga bisa membuang informasi yang tidak penting dahulu. Karena informasi yang paling penting berada di atas dan menyempit ke bawah dimana terdapat informasi yang paling tidak penting, maka wartawan menyebut bentuk laporan ini “piramida terbalik.”
Bentuk laporan ini sangat cocok untuk diterapkan pada suatu peristiwa besar yang pecah, seperti pecah perang antara dua negara, bom bunuh diri, gunung meletus, tsunami, pembunuhan, dan sebagainya. Wartawan ingin secepatnya melaporkan ini kepada pembaca. Pada awal laporan sudah terdapat sari atau inti (ringkasan) dari kejadian yang segera dapat ditangkap oleh pembaca. Tinggal terserah kepada pembaca sejauh mana ia ingin membaca elaborasi detail ke bawah. Dalam berita lugas ini tidak diterapkan naratif, tidak ada gaya bercerita. Tujuan utamanya adalah untuk menarik perhatian pembaca secepatnya pada berita tersebut.
Ada kalanya berita lugas ini berisi kejadian-kejadian rutin seperti kegiatan pemerintah, politik, ekonomi, pangadilan, dan lainnya, yang isinya tidak begitu menarik bagi pembaca. Berita rutin yang disajikan setiap hari ini oleh pembaca sering disebut sebagai berita yang membosankan – dull news.
Jadi, dapat disimpulkan bahwa Straight News merupakan berita langsung, apa adanya, ditulis secara singkat dan lugas. Sebagian besar halaman depan surat kabar berisi berita jenis ini.  Yang termasuk jenis berita Straight News adalah Hard News: yakni berita yang memiliki nilai lebih dari segi aktualitas dan kepentingan atau amat penting segera diketahui pembaca. Berisi informasi peristiwa khusus (special event) yang terjadi secara tiba-tiba.
2. Berita Ringan (soft news/berita halus)
Berita ringan adalah berita yang tidak mengutamakan pentingnya kejadian atau hangatnya berita, tetapi segi manusiawinya (human inters).  Human inters adalah kejadian yang adapat memberikan sentuhan perasaaan bagi pembaca kejadian yang menyangkut orang biasa atau orang besar dalam situasi biasa. Penulisannya menggunakan susunanpiramida tegak dan biasanya kronologis.
Menurut Deddy (2005: 4), soft news (berita ringan) seringkali juga disebut denganfeature yaitu berita yang tidak terikat aktualitas namun memiliki daya tarik bagi pembaca atau pemirsanya. Berita-berita semacam ini seringkali menitikberatkan pada hal-hal yang dapat menakjubkan atau mengherankan pemirsa atau pembaca. Ia juga dapat menimbulkan kekhawatiran bahkan ketakutan atau mungkin juga simpati, misalnya tentang lahirnya hewan langka di kebun binatang, anjing menggigit majikan, atau masyarakat kecil mendapat lotre milyaran rupiah
Berbeda dengan berita yang terpusat pada peristiwa, jenis berita yang berdasarakan pada proses lazimnya berbentuk berita halus atau soft news.Soft news sendiri adalah pengembangan dari hard news. Berita-berita rutin yang bila dilihat sepintas tidak menarik terkadang ada yang penting, atau setidaknya bisa dikembangkan menjadi cerita yang menarik. Hal ini tergantung dari ketajaman atau penciuman berita seorang wartawan atau editor. Misalnya penandatangan perjanjian perdagangan antara dua negara. Kejadian formal yang berlangsung beberapa menit ini mungkin tidak menarik. Tetapi bagi wartawan yang kreatif dan skeptis ia bisa melihat hal menarik, misalnya dibelakang upacara formal tersebut ada berbagai permasalahan yang terkait dengan hubungan perdagangan antara kedua negara tersebut. Dia akan menggali hal-hal yang menarik yang bisa disajikan lugas tetapi sudah diperhalus (soft news) dalam bentuk cerita.
Bila sebuah laporan (report) disusun terutama untuk menyampaikan informasi, maka sebuah cerita (story) disusun terutama untuk memproduksi pengalaman. Untuk alasan ini maka elemen struktur dasarnya bukanlah topik, tetapi adegan (the scene). Anda akan menemukan konstruksi paling murni pada naskah film yang secara eksplisit menyusun tulisan dalam penggambaran action atau descriptionof action. Tujuan dari konstruksi berdasar adegan adalah untuk menarik pembaca ke dalam cerita sehingga mereka bisa mengalami sendiri. Audience membaca jalan cerita melalui serangkaian adegan untuk nilai hiburannya. Karena prosesnya adalah melalui pengalaman (experience), maka bisa memiliki dampak emosional yang sangat kuat pada pembacanya. Wartawan mengenal tulisan semacam ini sebagai bentuk berita halus (soft news), yang menggunakan teknik naratif untuk menghasilkan cerita yang dramatis.
Selain kedua bentuk dasar penulisan di atas, banyak lahir bentuk hybrid dari para penulis yang imajinatif yang mengeksplorasi pemutasian tanpa ada habisnya. Poin terpenting yaitu penulis yang efektif akan berfikir dahulu tentang apa yang akan mereka tulis, dan kemudian baru memilih bentuk yang paling cocok untuk tulisannya itu.         
Charnley memperjelas perbedaan antara berita yang ditulis dengan cara matter – of – fact, secara faktual saja dengan  berita interpretatif. Ia menjelaskan jika berita interpretatif ditulis dengan dibubuhi interpertasi di dalamnya seperti seorang analisis, maka dalam reportase interpretatif seorang reporter tidak hanya menghitung tetapi mencoba menjelaskan mengapa sesuatu itu terjadi.
Jadi dapat disimpulkan bahwa Soft News nilai beritanya di bawah Hard News dan lebih merupakan berita pendukung.
3. Berita Kisah (Feature)
        Berita kisah menggunakan pelacak latar belakang suatu peristiwa dan dituturkan dengan gaya bahasa yang menyentuh perasaan, dengan penyajian yang indah dan menarik pembaca, serta mengembangkan unsur-unsur menarik pada alur kisah (plot) sehingga tak jarang muncul sudut pandang penulisnya sendiri.
4. Reportase
Jenis laporan ini merupakan laporan kejadian (berdasarkan pengamat dan sumber tulisan), serta mengutamakan rasa keingintahuan pembaca. Reportase diharapkan mampu memberikan fakta, data, atau informasi selengkap-lengkapnya yang dicari dan dapat melalui pengamat, wawancara, dan penelitian serta ditulis dengan gaya penulisan yang luwes.
Gaya penulisan reportase hampir sama dengan berita kisah. Hanya saja dalam reportase, data sangat di tonjolkan, bahkan dengan pengungkapan latar belakang masalah samapai ke pemikiran berikutnya. Tugas reporter yaitu melakukan tugas reportase dan mengumpulkan bahan–bahan sesuai dengan perencana isi berita di koran atau majalah (termasuk majalah dinding).
Salah satu contoh berita dalam jenis ropertase yang menarik adalah berita eksklusif, artinya sesuai peristiwa yang jarang terjadi.  Jenis berita dapat juga dipilah–pilah berdasarkan segi pembidangnya, yaitu berita politik, ekonomi, sosial budaya, pertahanan keamanan, atau dalam ragam berita daerah atau lokal, nasional, regional, dan internasional.

Jenis-jenis berita yang serupa dengan reportase adalah sebagai berikut.
Berita Interpretatif
Dalam berita interpretatif seorang wartawan harus berfikir layakanya ilmuan yang akan meneliti sebuah permasalahan. Wartawan harus memiliki kesimpulan atau kecurigaan awal tentang sebuah peristiwa. Kita mesti skeptis terhadap sebuah peristiwa. Peristiwa pasti terkait dengan sesuatu yang lebih besar dan penting. Dari kecurigaan tersebut wartawan mengumpulkan informasi sebagai bahan pembuktian. Informasi tersebut adalah hasil wawancara dengan narasumber, data-data, maupun pengamatan indrawi si wartawan. Setelah itu, informasi yang terhimpun disusun dalam sebuah berita.
Jika informasi yang tersusun sejalan dengan kecurigaan wartawan makaberarti interpretasinya terbukti. Jika tidak terbukti maka pembuktian wartawan tersebut bisa menerangkan dan memperjelas sebuah permasalahan. Layaknya penelitian ilmiah, dalam berita interpretasi juga tidak dikenal salah atau benar. Tugas wartawan hanya menyajikan infomasi, setelah itu pembacalah yang berhak untuk menyimpulkan. Untuk lebih jelasnya anda perhatikan contoh berukut.
Berita interpretatif menjelaskan fakta yang saling bertentangan. Sebagai contoh semisal pemerintah berencana mengurangi subsidi bahan bakar dengan menaikan harganya sebesar 20% bulan depan. Menurut nalar wajar tarif semua angkutan yang menggunakan bahan bakar juga akan naik. Orang akan membatasi kegiatannya bepergian yang tidak perlu. Apa pengaruhnya terhadap harga-harga produk yang mesin produksinya menggunakan bahan bakar solar? Sudah tentu harga barang-barang produksi pabrik juga akan mengalami kenaikan.
Tetapi bukti kenyataanya tidak demikian. Perusahaan angkutan kota ditetapkan oleh para pemerintah daerah untuk tidak menaikkan tarif. Alasannya, kenaikan harga bahan bakar ini tidak menyebabkan perusahaan-perusahaan angkutan menderita kerugian dan karenanya tidak ada alasan untuk menaikan jumlah setoran dari para pengemudi kendaraannya. Demikian pula harga-harga produk buatan pabrik ternyata juga tidak mengalami kenaikan. Bahkan, ada beberapa produk yang harganya turun.
Dihadapkan pada fakta-fakata yang saling bertentangan ini, maka wartawan pun berada dalam posisi menulis sebuah berita interpretatif yang memaparkan keadaan ini terhadap khalayak. Kenaikan harga bahan bakar ternyata tidak berpengaruh terhadap barang-barang maupun tarif angkutan. Mengapa kejadian itu seperti tidak diperkirakan?
Berdasarkan fakta-fakta yang berhasil dihimpun, seorang wartawan harus mampu menjawab pertanyaan-pertanyaan yang timbul di kepala setiap orang: Apa itu artinya reportase interpretatif juga seringakali menjawab pertanyaan: Bagaimana hal tersebut bisa terjadi? Mungkin sang wartawan terus juga menulis untuk menunjukan betapa perbaikan ekonomi dalam masyarakat tidak terpengaruh oleh kenaikan bahan bakar minyak tersebut.
Sebagain besar berita interpretatif tampaknya memang seperti penjelasan saja. Berita-berita interpretatif seakan-akan sederhana. Padahal, reporternya sudah menghabiskan waktu berjam-jam untuk mempelajari dan menganalisis sebelum ia menuliskannya dalam bentuk akhir. Sang reporter membuat dua rancangan berita, konsep awal, dan revisi-revisinya ditulis kembali untuk membuat interpretasinya itu mudah dimengerti.
Jadi, dapat disimpulkan bahwa Interpretative News adalah berita yang dikembangkan dengan pendapat atau penelitian penulisnya/reporter.
Berita Investigasi (Indept News)
Investigative reporting atau Investigasi News merupakan kegiatan peliputan untuk mencari, menemukan, dan menyampaikan fakta-fakta adanya pelanggaran, kesalahan, penyimpangan, atau kejahatan yang merugikan kepentingan umum dan masyarakat.
Investigative reporting adalah pekerjaan membuka pintu dan mulut yang tertutup rapat,” kata ahli komunikasi William Rivers.
Investigative reporting atau berita investigasi bertujuan mulia, yaitu memenuhi hak masyarakat untuk mengetahui (people right to know) dari apa yang dirahasiakan oleh pihak-pihak lain yang merugikan kepentingan umum.
Wartawan investigasi dituntut agar mampu melihat celah pelanggaran, menelusurinya dengan energi reportase yang besar, membuat hipotesis, menganalisis, dan pada akhirnya menuliskan laporannya. Jurnalisme investigasi ada ketika terjadi penyimpangan dalam suatu tatanan masyarakat. Pers punya peranan sangat penting untuk dapat menginformasikan peristiwa yang menyimpang itu. Tidak berhenti sampai titik ini, pers juga bisa melangkah jauh mengusut kesalahan, menemukan kebenaran, dan mengadakan perubahan.
c. Depth News (Berita Mendalam)
Depth news disebut berita mendalam karena laporan yang hendak diberitakannya memiliki nilai berita yang berat, baik dari segi fakta, penggalian data, dan dampaknya kepada masyarakat umum. Disebut berita mendalam, juga karena proses penggalian datanya memerlukan perencanaan, persiapan matang, dan analisa yang mendalam. Ada beberapa karakter depth news, yaitu:
1. Unsur berita yang ditekankan adalah why (mengapa peristiwa terjadi) dan how ( bagaimana peristiwa itu terjadi. Terkadang so what? (apa yang akan terjadi kemudian) dipakai untuk mendekatkan berita pada kebenaran prediksi lebih lanjut dari suatu peristiwa yang tengah terjadi.
2.  Deskripsi berita analitis dan mengungkapkan banyak fakta penting sebagai pendukung.
3.  Struktur berita yang digunakan adalah balok tegak. Karenanya, di setiap bagian berita (dari kepala berita, tubuh berita, hingga kaki berita) mengandung inti peristiwa. Sehingga, membaca sebagian paragraf saja tidak dapat memahami atau mendapatkan informasi secara utuh. Karenanya, seluruh bagian berita depth news merupakan satu kesatuan utuh.
Jadi, dapat disimpulkan bahwa depth news adalah pelaporan jurnalistik yang bersifat mendalam, tajam, lengkap dan utuh tentang suatu peristiwa fenomenal atau aktual.
Jenis-jenis berita lainnya:
 Opinion news, yaitu berita tentang pendapat seseorang terhadap peristiwa yang sedang terjadi, biasanya pendapat para cendekiawan, sarjana, ahli, atau pejabat, mengenai suatu hal, peristiwa, kondisi poleksosbudhankam, dan sebagainya.Contoh berita Opinion news: PKS Protes Besaran Kenaikan BBM
 Process – Centered News
Berita ini merupakan jenis berita yang berdasarkan pada proses (process – centered news) yang disajikan dengan interpretasi tentang kondisi dan situasi dalam masyarakat yang dihubungkan dalam konteks yang luas dan melampaui waktu. Berita semacam ini muncul di halaman opini berupa editorial, artikel, dan surat pembaca. Sedang di halaman lain berupa komentar, laporan khusus, atau tulisan feature lainnya seperti banyak dimuat di koran minggu. Meski, kali ini kita fokuskan terlebih dahulu pada pembahasan laporan khusus yang berbentuk interpretatif.
Editor kerap menugaskan wartawan untuk membedah suatu masalah dan menyajikannya dengan penjelasan-penjelasan yang berada di bawah permukaan – beneath-the surface – peristiwa itu sendiri. Dalam liputan yang berdasarkan proses ini, diharapkan wartawan tidak jatuh ke dalam jebakan peristiwa – event trap. Ia tidak menunggu sampai peristiwa itu “pecah”. Konsep tersebutlah yang mendasari process – centered news. 
Tidak jauh berbeda dari jenis-jenis berita di atas, Masduki (2004: 16) menyatakan bahwa ada dua jenis berita, yaitu:
1. Berita Tulis
Berita tulis adalah berita radio yang telah di tulis ulang dan melalui proses penyuntingan dari sumber aslinya, baik berupa hasil reportase maupun kutipan dari media massa lain sebelum diudarakan oleh penyiar. Bentuk berita ini sering disebut dengan ad Libs (ad Libitum) sebab penyampain laporan itu menghendaki adanya penuturan secara bebas, spontan, improvisasi tinggi tanpa mengurangi substansi informasi yang disampaikan. Beberapa istilah lain untuk berita tulis yaitu:
a. Spot news, berita pendek yang memberikan informasi kejadian secara cepat.
b. Spot press atau news break, yang disajikan setiap jam bahkan 15 menit.
Kedua jenis berita di atas lebih dikenal dalam jurnalisme televisi.

2. Berita Sisipan
Berita sisipan yaitu berita yang menyertakan sisipan pernyataan asli narasumber (actuality voice) di sela-sela teks yang disampaikan penyair atau reporter.

E. Contoh-contoh berita
1. Stright news/ berita langsung
Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Mengadakan Kampanye Perdana di Mandala Krida
Jogja - Selasa (17/03), Partai Keadilan Sejahtera (PKS) mengadakan kampanye perdananya di Mandala Krida. Hal inilah yang kemudian membuat Mandala Krida hingga jalan Kenari penuh dengan kendaraan yang parkir di tepi jalan, sehingga kemacetan sepanjang 500 meter pun tak dapat dihindarkan. Acara yang diawali dengan onthelan bersama ketua PKS Hidayat Nurwahid, berujung di Mandala Krida. Tak tanggung-tanggung, band kelas atas seperti Gigi, pelawak Tarzan, dll turut memeriahkan suasana kampanye. Menurut Hadi (30) selaku panitia penyelenggara, tujuan utama mengundang band papan atas adalah untuk menarik perhatian masyarakat dan juga sebagai hiburan agar para simpatisan tidak merasa jenuh saat pembacaan visi dan misi. Sedangkan menurut pengunjung, Atik (42), ia datang ke acara PKS sekedar ikut-ikutan tetangganya yang ingin melihat aksi panggung band Gigi bukan untuk mendengarkan visi dan misi PKS.
………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………
2. Berita Ringan (soft news/berita halus)
Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Mengadakan Kampanye Perdana di Mandala Krida
Jogja (17/03) - Berkat acara yang diadakan PKS pada pembukaan kampanye, pedagang kaki lima (PKL) yang berada di jalan kenari meraup keuntungan berlipat. Pasalnya hanya ialah satu-satunya pedagang yang berjualan di sekitar sana. Warung kecil milik Agus (40) ini berada tepat di depan area parkir mobil dan bus. Sehingga banyak pengunjung yang membeli dagangannya. Menurut pak Agus, dagangan yang paling laku terjual adalah dagangan sejenis air mineral, permen, dan makanan ringan. "Akan tetapi ada juga pengunjung yang mebeli koran, katanya sih bisa dipakai buat kipas-kipas kalau kepanasan," ujar pak Agus.
3. Berita Feature
4. Berita Reportase: Berita Religi
Sekolah Dasar Kristen Harapan Bangsa Manfaatkan Natal untuk Berbagi

Perayaan Natal keluarga besar Sekolah Dasar Kristen (SDK) Harapan Bangsa mengajak anak-anak untuk berbagi terhadap sesama. Acara syukuran di adakan di gedung (Making Life Better) MLB Harapan Bangsa. Selasa (16/12).
Acara berlangsung sangat antusias diikuti oleh para anak didik yang sekaligus jadi peserta pada acara natal. Kebaktian berlangsung selama kurang lebih dua jam secara keseluruhan dalam bahasa Inggris. Dalam perayaan ini berkali-kali worship leader selaku pemandu acara agar mengingatkan anak-anak didik SDK Harapan Bangsa untuk lebih peduli terhadap sesama dengan cara memberi yang terbaik.
Dalam perayaan ini juga turut hadir bapak Roni selaku Ketua Yayasan Sekolah Harapan Tunas Bangsa, bapak Daniel selaku komite sekolah dan didampingi Mrs. Alexandra Melissa Petrusz, S.Psi selaku Kepala Sekolah SDK Harapan Bangsa.
Berbagai kegiatan rohani yang dipertunjukkan anak-anak SDK Harapan Bangsa dalam acara seperti Modern Dance, Pragmen, Choir dan lagu-lagu pujian lainnya. Hal menarik yang dipertontonkan para pengisi acara sepanjang acara, disamping tampil baik mereka juga mampu berlakon secara antusias dengan bahasa Inggris yang cukup pasih sehingga setiap undangan sangat dimanjakan setiap peranan mereka.
Di akhir acara, bapak Roni selaku Ketua Yayasan menutup dengan doa sekaligus pelepasan terhadap anak-anak kelas enam yang akan melanjutkan kegiata Charity sebagai tindak lanjut dari perayaan Natal kali ini. Adapun sumber charity yang terkumpul adalah sebagian dari yang terbaik yang diberikan anak-anak selama kurang lebih dua bulan dengan menyisihkan uang saku mereka kedalam kotak charity setiap harinya.
Usai acara syukuran dari gedung MLB, Mrs. Luluk selaku ketua panitia Natal SDK harapan Bangsa 2014 langsung memandu anak-anak kelas enam dan seluruh guru-guru kedalam dua tim untuk melangsungkan acara charity yang terdiri dari dua target charity, yaitu perkampungan Kampung Baru dan Manggar.
Sekitar waktu 30 menit setelah meninggalkan sekolah kedua tim tiba ditempat target charity dan lagsung berjabat tangan bersama mereka. Anak-anak didik mencoba berbaur dan berkomunikasi untuk membangun kedekatan emosional antara siswa/i dengan anak-anak di Kampung Baru. Mereka sangat berterima kasih dengan kedatangan tim charity Harapan Bangsa. Anak-anak mereka bisa bermain dengan ceria yang walaupun diawal acara mereka harus malu-malu. Usai bermain dengan anak-anak, tim charity membagikan sembako dan peralatan-peralatan sekolah bagi mereka yang menjadi target charity.
Mrs. Amy mewakili SDK harapan bangsa memberikan santunan berupa sembako dan pakaian secara simbolis kepada perwakilan yang diwakilkan oleh Ibu RT. Kampung baru. Dalam waktu satu jam acara selesai dan tim charity kembali ke sekolah. Anak-anak kembali ke kendaraan charity dan masing-masing mengungkapkan persaannya dengan situasi yang mereka lihat. Dan mereka merasa senang bisa berbagi. Begitu juga dengan tim charity di Manggar berjalan dengan lancar. (Mr. Coki)

F. Jurnalis
Jurnalistik atau Jurnalisme berasal dari kata journal, artinya catatan harian, atau catatan mengenai kejadian sehari-hari, atau bisa juga berarti surat kabar. Journal berasal dari perkataan latin diurnalis, yaitu orang yang melakukan pekerjaan jurnalistik
Wartawan atau jurnalis adalah seseorang yang melakukan jurnalisme atau orang yang secara teratur menuliskan berita (berupa laporan) dan tulisannya dikirimkan/dimuat di media massa secara teratur. Laporan ini lalu dapat dipublikasi dalam media massa, seperti koran, televisi, radio, majalah, film dokumentasi, dan internet. Wartawan mencari sumber mereka untuk ditulis dalam laporannya; dan mereka diharapkan untuk menulis laporan yang paling objektif dan tidak memiliki pandangan dari sudut tertentu untuk melayani masyarakat.
Dalam awal abad ke-19, jurnalis berarti seseorang yang menulis untuk jurnal, seperti Charles Dickens pada awal kariernya. Dalam abad terakhir ini artinya telah menjadi seorang penulis untuk koran dan juga majalah.
Banyak orang mengira jurnalis sama dengan reporter, seseorang yang mengumpulkan informasi dan menciptakan laporan, atau cerita. Tetapi, hal ini tidak benar karena dia tidak meliputi tipe jurnalis lainnya, seperti kolumnis, penulis utama,fotografer, dan desain editorial.
Tanpa memandang jenis media, istilah jurnalis membawa konotasi atau harapan profesionalitas dalam membuat laporan, dengan pertimbangan kebenaran dan etika.


BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Berita ialah laporan terkini tentang fakta atau pendapat yang penting atau menarik bagi khalayak dan disebarluaskan melalui media massa.Waktu sangat berarti atau sangat diperlukan dalam proses penyebaran atau penyampaian berita. Selain waktu kejadian atau peristiwa yang menarik, berita juga untuk menarik perhatian khalayak ramai untuk mengetahui tentang berita tersebut. Dan terakhir laporan maksudnya disini bagaimana cara penyampain atau menampilkan berita tersebut kepada khalayk ramai untuk menarik ketertarikan khalayak pada berita tersebut.
Dalam jurnalistik juga dikenal jenis berita menurut penyajiannya, yaitu:
1.  Straight News (sering juga disebut hard news), yakni laporan kejadian-kejadian terbaru yang mengandung unsur penting dan menarik, tanpa mengandung pendapat-pendapat penulis berita
2.  Soft News (sering disebut juga feature), yakni berita-berita yang menyangkut kemanusiaan serta menarik banyak orang termasuk kisah-ksiah jenaka, lust (menyangkut nafsu birahi manusia), keanehan (oddity).
3.  Feature (berita kisah), yakni berita yang disajikan dalam bentuk yang menarik,menggunakan pelacak latar belakang suatu peristiwa dan dituturkan dengan gaya bahasa yang menyentuh perasaan.
4.  Reportase, yakni Jenis laporan ini merupakan laporan kejadian (berdasarkan pengamat dan sumber tulisan), serta mengutamakan rasa keingintahuan pembaca
B. Rencana Tindak Lanjut
Melaksanakan pelatihan jurnalistik yang diikuti setiap peserta ekskul jurnalistik. Adapun rencana pembelajaran yang harus mereka ikuti adalah seputar perkenalan dunia jurnalistik sebagai seorang pemula. Setelah itu, mereka akan belajar mengidentifikasi jenis-jenis berita serta latihan wawancara dengan menggunakan langkah-langkah dasar 5WH questions kepada setiap narasumber yang mereka liput.
Setiap liputan, peserta akan dikaji sebaik mungkin dan akan dijadikan sebagai report yang akan dikemas dalam sebuah media sekolah seperti Buletin sekolah Harapan Bangsa. Dengan dibuatnya buletin Harapan Bangsa nantinya, diharapkan bisa membantu yayasan dalam mencapai visi dan misi sekolah, baik sebagai sarana promosi sekolah ataupun sebagai referensi seputar dokumen-dokumen yang sesuai dengan fakta sebagai karya siswa/ii nantinya.
Adapun rencana buletin yang akan diciptakan sebagaimana sebagai output daripada kegiatan ini akan dirancang dalam 12 halaman yang terdiri dari 12 rubrik yang berbeda pada setiap halaman, seperti:

No
Rubrik
Komposisi
Keterangan
1
Halaman Utama
Berita utama
Liputan by reporter ekskul
2
Salam Editorial
Sekapur Sirih dari Yayasan/Kepala Sekolah/Pimpinan setiap area

3
Refleksi
Renungan monthly
Diisi oleh tim chapel, dll.
4
Profil
Profil (yayasan/kepsek/pemimpin area/guru/staff)
interviewed by reporter ekskul
5
Kurikulum
Perkembangan dan pengumuman seputar kurikulum, ujian, UN dll
Liputan by reporter ekskul ke tim kurikulum.
6
Karakter
Thema karakter, lagu karakter, child of the month dll.
Liputan by reporter ekskul ke tim karakter.
7
Chapel
Kegiatan chapel siswa/I
Liputan by reporter ekskul ke tim chapel.
8
Opini
Karya tulis guru, kepalas sekolah, staff, dll.

9
Testimoni
Kesaksian siswa/I dan orangtua seputar SDK Harapan Bangsa
Liputan by reporter ekskul.
10
Investigasi
Isu yang diberikan oleh kepala sekolah/yayasan/guru/koordinator.
Liputan by reporter ekskul.
11
Ekstrakurikuler
Meningkatkan brand image dan awareness semua ekskul.
Liputan by reporter ekskul.
12
Seremonial
Berita foto kegiatan/upacara/kegiatan sosial/dll.
Liputan by reporter ekskul dan ekskul fotografer.
            Kerjasama dari semua pihak sangat dibutuhkan demi keberlangsungan dan kesuksesan proposal kegiatan ini. Semoga rencana kegiatan ini menjadi suatu pertimbangan bagi yayasan Tunas Cahaya Bangsa Balikpapan. Sekian dan terima kasih. Tuhan Yesus memberkati kita!
 
Disusun oleh





Mr. Coki Gultom, SPd.




Tidak ada komentar:

Posting Komentar